Senin, 17 Juli 2017

STOP BULLYING SELAMATKAN ANAK BANGSA

      Pernah dengar kata “Bullying” ?, ya  Bullying, satu kata yang menjadi sosok menyeramkan bagi sebgaian masyarakat, namun pastinya banyak juga masyarakat yang masih asing atau awam  dengan satu kata  sederhana tersebut.
Rigby (2002: 15) mendefinisikan bullying sebagai ”penekanan atau penindasan berulang-ulang, secara psikologis atau fisik terhadap seseorang yang memiliki kekuatan atau kekuasaan yang kurang oleh orang atau kelompok orang yang lebih kuat.”
Riauskina, dkk (2005: 1-13) mendefinisikan bullying sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh sekelompok individu yang memiliki kekuasaan, terhadap individu lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut
Menurut Coloroso (2003: 44), bullying adalah tindakan bermusuhan yang dilakukan secara sadar dan disengaja yang bertujuan untuk menyakiti, Seperti menakuti melalui ancaman agresi dan menimbulkan teror Termasuk juga tindakan yang direncakan maupun yang spontan, bersifat nyata atau hampir tidak terlihat, di hadapan seseorang atau di belakang seseorang, mudah untuk diidentifikasi atau terselubung dibalik persahabatan, dilakukan oleh seorang anak atau kelompok anak.
     Jadi, dapat disimpulkan bullying adalah sebuah tindakan nyata atau sadar yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang  kepada satu orang atau sekelompok yang lain untuk memberikan pengaruhnya kepada orang lain, sehingga orang yang menjadi sasaran atau korban daripada perilaku bullying tersebut diharapkan dapat mengakui kekuatan pelaku bullying.
      Fenomena bullying kembali muncul kepermukaan. Ya aktivitas negatif yang mana menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian masyarakat atau bahkan seluruh lapisan masyarakat, dan bullying ini biasa terjadi atau rentan terjadi pada kalangan remaja terlebih pelajar, mengapa kasus ini biasa terjadi?, ya karena memang belum ada formula  yang cocok untuk memusnahkan virus jenis ini. Namun para pengamat atau pemerhati kaum pelajar pastinya sudah mengetahui akar ataupun sumber dari permasalahan ini. Akan tetapi sangat sulit unTuk dapat mengaplikasikannya didalam kehidupan bermasyarakat. Masih cukup hangat ditelinga dan ingatan kita tentang kasus bullying yang baru- baru ini terjadi tentang pengroyokan yang terjadi kepada  anak disabilitas di salah satu universitas swasta terkemuka di negeri ini, dan yang paling hangat kasus bullying yang dilakukan oleh sekelompok anak SD dan SMP kepada salah seorang anak, entah apa yang ada didalam benak mereka untuk melakukan hal tercela tersebut namun hal demikian tidak dapat dibenarkan sama sekali, bersyukurnya dengan cepat tanggapnya respon yang dilakukan pemda terkait juga dapat diapresiasikan karena berhasil mengidentifikasi dan menemukan pelaku pembulliyan tersebut, namun yang disayangkan hanya pengambilan tindakkan akhir dalam penyelesaian kasus ini, para pelaku dikeluarkan dari tempat mereka menuntut ilmu dimana mereka diharapkan mendapatkan pendidikan yang layak sehingga dapat berguna bagi diri mereka dan masa depan mereka, mereka ya mereka!, korban dan pelaku dari pembullyan ini adalah korban dari pendidikan dan lingkungan yang mereka tidak kuasa menahan atau menolak untuk masuk kedalam perilaku tercela tersebut, karena kurangnya perhatian baik dari keluarga  ataupun dari faktor lingkungan.
      Pola asuh yang digunakan oleh orang tua tentunya turut berpengaruh pada pembentukan karakter seorang anak, oleh karenanya orang tua haruslah mengetahui sikap atau perilaku dari anak-anaknya, dengan menggunakan pola asuh demokratis, otoriter, dan permisif. Mari kita pelajari lebih lanjut ketiga pola asuh tersebut :
§   1. Pola asuh demokratis yaitu ditandai dengan pengakuan orang tua terhadap kemampuan anak, anak    diberi kesempatan untuk tidak selalu tergantung kepada orang tua.
§  2.  Pola asuh otoriter yaitu ditandai dengan cara mengasuh anak dengan aturan- aturan yang ketat dan  seringkali memaksa anak untuk berperilaku seperti dirinya (orang tua), kebebasan untuk bertindak  atas nama dirinya sendiri dibatasi.
§  3. Pola asuh permisif yaitu ditandai dengan orang tua mendidik anak secara bebas, anak dianggap sebagai orang dewasa (muda), ia diberikan kelonggaran seluas-luasnya untuk melakukan apa saja yang dikehendaki. Kontrol orang tua terhadap anak sangat lemah tidak memeberikan bimbingan yang cukup berarti bagi anaknya, dan semua yang telah dilakukan anak adalah benar dan tidak perlu mendapatkan teguran, arahan (bimbingan).
      mengapa ketiga pola asuh tersebut harus diterapkan ?, karena dengan menerapkan ketiga pola asuh tersebut kita berharap karakter yang akan terbentuk dikemudian hari dapat sesuai dengan apa yang diinginkan sebagai orang tua, namun proses dan ketekunan menjadi kunci utama dalam keberhasilan pola asuh ini. Jangan lupa sebagai orang tua kapan harus menerpkan pola asuh yang satu dan yang lainnya. Namun sebagai orang tua juga mempunyai strategi dan peranan yang harus diberikan oleh orang tua terhadap anak-anaknya yang dilakukan dengan kedisiplinan, kasih sayang, perhatian, maupun keteladanan, serta didukung dengan melakukan pengawasan dan bimbingan yang intensif serta menjalin hubungan dengan lingkungan sekolah beserta lingkungan masyarakat guna lebih menjamin pembentukan karakter anak. Kesemua itu perlu diberikan kepada anak-anaknya untuk membentuk karakter anak yang baik
      sebagai penutup jalinlah komunikasi yang baik dan intens terhadap anak, karena dengan berkomunikasi dapat menumbuhkan kelekatan jiwa dan perasaan antara orang tua dengan anak, sebab komunikasilah yang menjadi kunci dari semua proses yang telah dilalui.

Referensi :
Hidayatullah Rachmad. 2015. Peranan Orang Tua Dalam Pemebentukan Karakter Anak. Jakarta : Universitas Islam Djakarta

Kamis, 03 November 2016

BOCAH PENJUAL TISU YANG JUJUR


      Kumandang adzan subuh membangunkan Bastian yang terlelap dari tidurnya, setiap hari ia harus bangun pagi menyiapkan segala keperluan sekolah dan dagangannya. Bastian adalah seorang anak berumur 9 tahun yang ditinggal ibunya sejak 4 tahun silam. Ayahnya tak memiliki pekerjaan tetap. Iapun memiliki 2 adik yang masih kecil. Bastian hanya ditemani sang nenek yang sudah renta. Gubuk yang ia sebut sebagai rumah dengan halaman berlapis kerikil dan sambungan- sambungan rel kereta api menjadi pagar bagi dia dan keluarganya. Bastian menjadi tulang punggung keluarganya sejak berusia 7 tahun. Sejak pukul 05.00 WIB Bastian sudah meninggalkan gubuknya menuju warung yang menjadi langganan dia untuk mengambil tisu yang akan ia jual selepas sekolah.
      Bastian adalah seorang  penjual tisu,  hal itu ia lakukan demi menafkahi keluarga kecilnya. Akan tetapi, Bastian tidak lantas meninggalkan pendidikannya untuk mencapai sebuah cita- cita. Jarak gubuk dengan sekolahnya memang cukup jauh berjarak 2 km. Jam yang sudah lusuh menjadi andalan baginya untuk tidak telat ketika aktifitasnya dimulai. Jarum jam mengarah tepat pukul 06.00 Wib. Bastian-pun berpamitan pada sang nenek “Assalamu’alaikum nek aku pamit” seruh bastian dengan nada lembut khasnya, “Wa’alaikum salam, hati- hati nak” jawab nenek sambil menatap dari kejauhan hingga badan mungil Bastian tak tampak lagi. Bastian dikenal memiliki pribadi yang santun, sopan,  ceria, dan pekerja keras oleh karena itu banyak orang yang sangat menyayanginya bahkan mengagumi Bastian.
      Arah jarum jam tangan lusuh yang menempel pada tangan kanan Bastian menunjukkan pukul  6.15 WIB. Biasanya ia sampai di warung langganan biasa ia mengambil stok tisu untuk dijual kembali. “Mbah tisunya mbah 15 saja” seru Bastian dengan nada khasnya. “Ko 15 nak ?”  tanya Mbah Yati  biasa Bastian menyebutnya, “ Iya Mbah, soalnya aku mau ada belajar kelompok di rumah teman, takutnya nanti kalau aku ambil banyak tidak terjual tisunya” sahut Bastian dengan nada polos, “yasudah kalau begitu, belajar yang rajin ya nak biar kamu bisa membahagiakan Nenekmu” sahut Mbah Yati dengan nada haru menahan tangis. Mbah Yati adalah seorang janda yang ditinggal meninggal suami dan anak satu-satunya dalam  kecelakaan tunggal. Oleh sebab itu mbah Yati sudah menggap Bastian seperti anaknya sendiri.
      Pukul 06.30 wib Bastian sudah tiba di gerbang sekolah dan lagi-lagi tidak lupa dengan kebiasaan baiknya itu dia menyapa penjaga sekolahnya “Pagi pak....” seru Bastian dengan semangat,  “Pagi jagoan” sahut Pak Ponidi biasa bastian memanggilnya. Teeeeeeeeet........teeeeeeeeeeeeet.......teeeeeeeeeeeet suara bel penanda masuk sekolah berbunyi. Waktu belajarpun dimulai. Bastian adalah sosok anak yang terkenal cerdas di sekolahnya. Dia selalu mendapatkan ranking 1 di kelas. Masyarakat sekolahpun sangat kagum terhadap Bastian. Salah satunya ibu sundari yang tak lain adalah wali kelasnya di kelas 3. Hampir setiap hari Bastian selalu mendapat pujian dari Bu Sundari. Pernah suatu ketika, Bastian mengikuti lomba bercerita sampai tingkat Provinsi dan berhasil menjadi juara 2 untuk mewakili sekolahnya, “Selamat ya Bastian. Ingat, kamu tidak boleh minder, meski kekurangan,  kamu masih bisa mengukir segudang prestasi” seru Ibu Sundari kepada Bastian sambil mengusap kepalanya dengan penuh kasih sayang. “Iya bu, terimakasih atas bimbingan dan arahan ibu sehingga saya bisa menjadi juara 2” sahut bastian dengan nada haru.
      Teeeeeeet.........teeeeeeeeet.........teeeeeeet suara bel berbunyi pertanda jam pulang sekolah telah tiba. Bastian dan teman- temannya berhamburan keluar dengan wajah ceria, itu artinya mereka akan kembali kerumah masing- masing dan bertemu keluarga serta makan siang bersama. Berbeda dengan Bastian. Hal demikian tidak akan dia rasakan karena dia harus kembali kepada rutinitasnya yaitu berjualan tisu keliling entah ke jalan raya, pasar, atau bahkan terminal bus yang tak jauh dari sekolahnya, hal ini bukan lagi menjadi penghalang bagi Bastian untuk tidak berprestasi dan membahagiakan neneknya yang menjadi obat pelepas lara dan rindu Bastian kepada Ibunya.
      Panasnya terik matahari yang membakar kulit gelapnya tak mematahkan semangat Bastian untuk terus menjajakkan tisu dagangannya. “Bu tisu bu”....!! seru Bastian kepada Ibu- Ibu berkacamata. “Berapa nak harganya”??...sahut Ibu itu dengan logat sopan khas Jawa. “ 2000 rupiah saja Bu” jawab Bastian dengan tersenyum. “Ibu beli satu ya nak” dengan tersenyum menatap Bastian, “ Iya, ini bu tisunya! terimakasih” jawab bastian sambil menyerahkan tisunya. 2000 rupiah adalah harga yang Bastian patok untuk menjual satu tisu miliknya dan dia mengambil keuntungan 500 rupiah itu yang Mbah Yati pesankan kepada Bastian. Sikap jujur dan amanah ini yang membuat orang jatuh hati dan sangat percaya kepada Bastian. Dia tidak menambahkan harga yang sudah semestinya.
      Jam tangan yang melekat pada tangan kiri Bastian menunjukkan pukul 17.30 wib, matahari mulai membenamkan wujudnya, langit semakin gelap, Bastianpun bergegas pulang. “Alhamdulillah, tisuku hanbis terjual hari ini, terimakasih Ya Allah!!” seru Bastian dengan mengangkat kedua tangannya.“Assalamu’alaikum”....?? seru Bastian di depan gubuk miliknya, “Wa’alaikum salam..!!” sahut nenek Bastian, dengan nada lirih khas nenek. “Bagaimana sekolahmu nak?” Tanya nenek penasaran, “Alhamdulillah baik dan lancar nek”, jawab Bastian dengan wajah polosnya, “nenek udah makan belum?” tanya Bastian, “belum nak” jawab nenek. “ Ini Bastian belikan nenek nasi dan teh. Dimakan ya nek mumpung masih hangat...! seru Bastian sambil memberikan kantung plastik kepada nenek. “oh iya Ucil dan Misro mana nek?” tanya Bastian tentang kedua adiknya itu, “Adikmu sudah berangkat ke masjid nak untuk shalat maghrib” jawab nenek, “yasudah nek, Bastian mau mandi dulu sebelum ke masjid”, seru bastian sambil menenteng handuknya.
      Allahu akbar....Allaaaaaaahu akbar, adzan maghribpun berkumandang. Jarak masjid yang tak begitu jauh menjadi acuan semangat Bastian untuk giat beribadah terutama shalat berjama’ah, karena hal yang sangat diingat Bastian ketika mengaji dengan Pak Ustad Nasrullah guru ngajinya, adalah tentang keutaman shalat berjama’ah yang pahalanya 27 kali lipat daripada shalat sendiri. Jadi hampir tidak pernah Bastian shalat wajib sendiri.
      20 Tahun berselang sosok Bastian kini menjadi seorang pemuda yang tak hanya dikagumi di wilayah tempat tinggalnya. Bahkan seluruh Indonesia mengetahui sosok Bastian. Ia kini menjadi seorang motivator yang sangat terkenal di Indonesia. Semua angan- angan yang dahulu menjadi harapan semu Bastian, kini dapat ia wujudkan dengan semangat berdo’a, berikhtiyar serta selalu bertawakal kepada Allah ketika semua jenis usaha telah ia lakukan, namun selalu mengalami kegagalan, kini Bastian dapat membahagiakan nenek yang selalu mengajarkan kejujuran dan kedisiplinan dalam berusaha dan bersikap, serta kedua adiknya yang kini telah menjadi sarjana. Tidak henti-hentinya Bastian selalu mendekat kepada sang pemilik alam semesta Ilahi Rabbi yang menjadikan ia sebagai sosok yang tangguh dan pekerja keras. Dalam salah satu seminarnya, Bastian pernah mengAtakan tentang kejujuran di hadapan peserta seminar, “kejujuran akan menghantarkan kamu kepada kesuksesan, dan kesuksesan yang jujur akan menghantarkan kamu ke dalam surga, sebaliknya kebohongan akan menghantarkan kamu kepada penyakit hati, dan penyakit hati akan menghantarkan kamu ke dalam nereka”.



Selasa, 19 Juli 2016

Tahun Ajaran Baru 2016/2017 Telah Datang

Assalamu’alaikum Wr, Wb.
Halloooow ...... semuanya !!
Bagaimana kabarnya ??? ....
Semoga baik- baik saja, dan tentunya selalu dalam lindungan dan limpahan rahmat dari Allah SWT. Alhamdulillah tidak begitu lama jarak penulis memposting tulisan tentang indahnya silaturahmi “ Ied Fitri” 1437 H/ 2016 M kali ini penulis juga akan memposting tulisan tentang kisah yang lainnya tentunya berbeda dengan sebelum- sebelumnya, akan tetapi alangkah baiknya mari kita panjatkan puji serta  syukur selalu terlimpahkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kita begitu banyak nikmat sehingga kita semua masih dapat menikmati indahnya dunia yang telah diciptakan oleh sang khalik ini. Shalawat serta salam tetap tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang senantiasa menyebarkan agama samawi, agama yang menjadi penyempurna dari agama- agama samawi lainnya.
Postingan kali ini penulis akan memberikan sebuah tulisan tentang kegembiraan penulis selaku pendidik dan tak ketinggalan para peserta didik serta wali murid baik yang lama maupun yang baru. Pada tanggal 18 Juli tentunya menjadi sejarah baru bagi bangsa dan negara ini karena tahun ajaran yang baru ini (2016/2017) bagi dunia pendidikan Indonesia telah di mulai, antusiasme para peserta didik kelas 1 beserta wali murid, terlihat dari gestur tubuh mereka.
Pukul 06.00 WIB mereka telah tiba, kami-pun menyambut mereka dengan senyuman, dan melayani setiap pertanyaan dari para wali murid yang juga dateng bersamaan untuk mengantar anak- anak mereka, arah jarum jam menunjukkan pukul 07.00 WIB yang menandakan upacara bendera sekaligus penyambutan peserta didik akan dimulai, upacara benderapun berjalan dengan khidmat meski masih terdengar suara beberapa anak yang memang mesti dibimbing secara terus- menerus.
Tak lupa berikut penulis cantumkan Naskah Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ( Bapak Anies Baswedan ) pada Hari Pertama Sekolah Tahun Ajaran 2016/2017.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,
Selamat datang kembali di sekolah. Hari ini kita mengawali kembali tahun ajaran baru dengan semangat baru. Bagi siswa, hari ini adalah hari pertama di sekolah baru atau di kelas baru. Bagi sebagian guru, hari ini pun adalah hari pertama bertugas di kelas baru dan akan bertemu dengan murid-murid yang baru.

Kebaruan semangat ini mari kita gunakan untuk terus menumbuhkan lingkungan dan suasana sekolah yang menantang sekaligus menyenangkan. Mari kita kembangkan budaya sekolah yang menumbuhkan kemampuan utuh setiap siswa. Tak hanya pada aspek akademik dan literasi dasar, namun juga perhatian pada aspek nilai-nilai agama, kebangsaan dan budaya, serta aspek kepemimpinan, berpikir kritis, berkomunikasi efektif, berkreasi dan bekerja sama. Anak-anak Indonesia akan berhadapan dengan tantangan yang berbeda dari generasi gurunya, maka anak-anak Indonesia perlu mempersiapkan diri dengan kemampuan yang relevan dengan tantangan zamannya.

Tak kalah pentingnya dari sekolah yang menyenangkan, mari kita semua bertekad menumbuhkan lingkungan sekolah yang aman dan sehat. Kini mari kita perbarui tekad kita untuk saling menjaga sesama warga sekolah dan menolak tegas segala jenis bentuk kekerasan di sekolah.

Penumbuhan lingkungan dan suasana sekolah yang menyenangkan juga membutuhkan pelibatan orangtua dan masyarakat. Hari ini begitu banyak orangtua dan wali telah ikut mengantar buah hatinya ke sekolah, menitipkan harapan besar pada Ibu dan Bapak guru yang sebagian harus berkorban hari ini untuk menyambut mereka alih-alih mengantar anak Ibu dan Bapak guru sendiri. Mari kita ucapkan terima kasih dan beri apresiasi untuk Ibu dan Bapak semua.

Hubungan hangat yang istimewa ini jangan hanya terjalin di Hari Pertama Sekolah, namun jalinan komunikasi perlu terus terjaga selama setahun ke depan. Karena seperti telah kita rasakan hari ini di seluruh penjuru Nusantara, saat kita bergandengan dan bergerak bersama, terwujudnya lingkungan pendidikan yang menyenangkan bukanlah sekadar mimpi tapi sebuah kenyataan.

Selamat berjuang sepanjang satu tahun ke depan!
Salam hangat dan hormat dari seluruh jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak sampai di sini, ada satu momen yang memang membuat kami dan peserta didik menahan haru dikarenakan tiga guru hebat SDS MUSLIMIN mendapatkan amanah baru di tempat lain, semoga ini menjadi jalan terbaik buat kami, sebagai gantinya SDS MUSLIMIN kehadirnya guru-guru baru yang mudah-mudahan dapat membawa SDS MUSLIMIN lebih maju kedepannya dan dapat mewujudkan VISI dan MISI SDS MUSLIMIN.
Berikut beberapa foto yang dapat penulis dokumentasikan, cek it out !!! ....


Ini adalah para pendidik dan tenaga kependidikan SDS MUSLIMIN semoga dapat mewujudkan VISI dan Misi SDS MUSLIMIN kedepannya, terimakasih atas pengabdian semua ini karena yang utama adalah keberkahan yang kami harapkan dari setiap hal yang kami lakukan selama ini. Keimanan, ketaqwaan, kecerdasan, serta kebermanfa’atan peserta didik yang dikemudian hari menjadi harapan kami selaku pendidik.


Merekalah harta kami di dunia dan kelak di akhirat, mereka pula cerminan diri kami, mereka pula cerminan SDS MUSLIMIN, mereka juga yang akan mengantarkan kami ke surgamu ya Allah, hanya engkaulah yang tahu bagaimana hati kami kepada mereka karena engkau maha tahu. Semoga apa yang menjadi harapan kami selaku pendidik dan mereka selaku peserta didik dapat engkau kabulkan ya Allah, amin ya rabbal ‘alamin.


Ini sedikit dari sekian banyak wali murid yang dapat kami dokumentasikan, terimakasih kami yang tak terhingga kepada wali murid yang berkenan mengantarkan anak-anaknya ke sekolah, semoga kerja sama ini tidak cukup samapai disini, akan tetapi berjalan kedepannya sampai apa yang menjadi cita- cita pendidik, peserta didik, serta wali murid tercapai.


kami ada karena kalian, kami semangat karna kalian, kami sedih karena kalian, kami bahagia karena kalian, karena kalian penuntun surga kami di dunia (Rachmad Hidayatullah)


Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Sabtu, 16 Juli 2016

Indahnya Silaturahmi "Ied Fitri" 1437 H/ 2016 M

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Minal ‘aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin
Alhamdulillah tahun ajaran baru ( 2016-2017 ) telah tiba, semoga kedepannya akan lebih baik lagi bagi pendidik maupun peserta didik dan orang tua, akan tetapi sebelum lebih jauh lagi membahas tentang ajaran baru. Bagaimana liburan sekolah kalian ? ..... Karna pada postingan kali ini penulis akan membahas tentang pentingnya silaturahmi bagi kehidupan dunia dan akhirat
Puji syukur selalu terlimpahkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kita begitu banyak nikmat sehingga kita semua masih dapat merasakan liburan tahun ini, yang mana juga berbarengan dengan liburan ‘Idul fitri, pastinya silaturahmi dengan sanak saudara ataupun keluarga menjadi kesempatan yang tidak terlewatkan demi menjalin silaturahmi, dengan begitu apa yang diperintahkan Allah dan diajarkan Rasulullah sebagai teladan kita semua sudah dapat diaplikasikan dalam kehidupan kita
Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW
Disebutkan dalam Shahîh al-Bukhâri dan Shahîh Muslim, dari Abu Ayyûb al-Anshârî:
أَنَّ رَجُلًا قَالَ : يا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي بِمَا يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ وَيُبَاعِدُنِي مِنَ النَّارِ فَقَالَ النَّبِيُّ : لَقَدْ وُفِّقَ أَوْ قَالَ لَقَدْ هُدِيَ كَيْفَ قُلْتَ ؟ فَأَعَادَ الرَّجُلُ فَقَالَ النَّبِيُّ : تَعْبُدُ اللَّهَ لَا تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمُ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ وَتَصِلُ ذَا رَحِمِكَ فَلَمَّا أَدْبَرَ قَالَ النَّبِيُّ : إِنْ تَمَسَّكَ بِمَا أَمَرْتُ بِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ
Artinya : “Bahwasanya ada seseorang berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku tentang sesuatu yang bisa memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkanku dari neraka,” maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh dia telah diberi taufik,” atau “Sungguh telah diberi hidayah, apa tadi yang engkau katakan?” Lalu orang itupun mengulangi perkataannya. Setelah itu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu pun, menegakkan shalat, membayar zakat, dan engkau menyambung silaturahmi”. Setelah orang itu pergi, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika dia melaksanakan apa yang aku perintahkan tadi, pastilah dia masuk surga”.
Silaturahmi juga merupakan faktor yang dapat menjadi penyebab umur panjang dan banyak rizki. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinya : “Barang siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi”. (Muttafaqun ‘alaihi).
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الرَّحِمُ مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ تَقُولُ مَنْ وَصَلَنِي وَصَلَهُ اللَّهُ وَمَنْ قَطَعَنِي قَطَعَهُ اللَّهُ
Artinya : “Ar-rahim itu tergantung di Arsy. Ia berkata: “Barang siapa yang menyambungku, maka Allah akan menyambungnya. Dan barang siapa yang memutusku, maka Allah akan memutus hubungan dengannya”. (Muttafaqun ‘alaihi).
Tunggu apalagi !!! bagi yang merasa belum bersilaturahmi dengan sanak saudara (muslim/muslimat) mari kita laksanakan, toh bagi umat muslim ber silaturahmi tidak hanya diwaktu ‘Idul fitri saja, akan jauh lebih baik setiap saat kita jadikan kesempatan  untuk menjalin silaturahmi, sesibuk apapun kita jangan kita jadikan sebagai penghalang untuk melaksanakan anjuran tersebut.

Berikut adalah beberapa foto tentang perjalanan penulis bersilaturahmi dari satu tempat ketempat yang lainnya. Prembun – Kutoarjo – Wonosobo – Kebumen ( 15 jam )



Kami sebetulnya berjumlah 20 orang, ini adalah kediaman mb Iroh biasa kami menyebutnya salah satu rekan kerja di Yayasan Rumah Piatu Muslimin, bersilaturahmi ke tempat beliau adalah suatu pengalaman yang akan selalu dikenang karena penuh dengan perjuangan untuk kita dapat sampai ketempat beliau, Insyallah akan penulis bahas dalam bentuk tulisan lewat postingan selanjutnya.

Ini adalah kediaman Bpk Amir di Kebumen kec Prembun Jawa Tengah, beliau adalah panutan kita di Yayasan Rumah Piatu Muslimin sekaligus menjadi rekan kerja kita.


Beliau adalah Ibu sekaligus teman dan panutan saya, prinsip beliau sebagi seorang yang tegas dalam hidup bermasyarakat menjadi nilai plus bagi saya meski tak bisa terhitung tauladan yang beliau perlihatkan. Bersilaturahmi tak hanya untuk yang masih hidup, mereka yang sudah tiada tentunya masih mengharap do’a dari kita semua. 
Semoga postingan kali ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua dan tentunya dapat bermanfaat baik di dunia maupun di akhirat.

Menjalin hubungan dengan Allah begitu penting, dan tak kalah penting menjalin hubungan dengan sesama makhluk’a karna itu akan menuntun kita kepada ketenangan dunia dan akhirat . (Rachmad Hidayatullah)
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.




Sabtu, 25 Juni 2016

Welcome to my blog



Hai ...!!!
Sebelumnya penulis mau mengucapkan salam dengan cara terbaik yang penulis miliki.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Semoga para pembaca blog ini menjawabnya dengan tulus dan ikhlas
Alhamdulillah setelah sekian tahun penulis vakum pada dunia blogger penulis berkesempatan untuk menulis kembali dengan dunia yang sama yaitu dunia blogger, semoga bisa konsisten dan terus konsisten dengan menyebarkan tulisan- tulisan beraura positif sehingga pembaca terlena dan betah dalam tulisan penulis, yang pasti penulis berencana bahwa tulisan yang ada dalam blog ini berkaitan dengan dunia pendidikan.
Sebelumnya perkenalkan nama penulis adalah Rahmad Hidayatullah, penulis lahir di kota Bekasi dan saat ini penulis tinggal dan bekerja di Yayasan Lembaga Rumah Piatu Muslimin, penulis bekerja sebagai pengasuh di yayasan tersebut adapun kegiatan yang lainnya penulis adalah seorang pendidik dari salah satu sekolah yang didirikan oleh yayasan tersebut, saat ini penulis mengajar Pendidikan Agama Islam ( PAI ) di SDS Muslimin. Sekian perkenalan singkat tentang penulis dalam blog ini, semoga para pembaca betah untuk selalu menantikan tulisan- tulisan penulis berkaitan dengan dunia pendidikan dan anak.
Dalam akhir tulisan ini penulis tentunya juga akan menutup dengan salam terbaik yang penulis miliki sesuai dengan salam pembuka di awal.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb